Warga Nilai Ambarawa Darurat Sampah

Ditulis : dni/sgt, 06 April 2015 | 07:40

ADA SAMPAH : Warga meintas di bekas TPS pasar kuliner Suroboyo Ambarawa, Minggu (5/4). Meski telah tutup TPS ini masih digunakan membuang sampah oleh sebagian warga. dhani

UNGARAN – Kecamatan Ambarawa saat ini makin tidak tertata dan kumuh. Seperti adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) selalu meluber ke jalan tepatnya dekat dengan Tugu Jam atau biasa di sebut dengan kawasan Gamblok. Lokasi itu berdekatan dengan pasar kuliner Suroboyo Ambarawa.

Selain itu TPS dekat Gereja Jago yang selalu meluber dan bau busuk. Masih banyaknya truk yang melintas di tengah kota Ambarawa yang mengakibatkan kemacetan di jalan utama. Seolah-olah tidak ada ruang tertata rapi di Ambarawa.

Kondisi seperti ini membuat masyarakat Ambarawan jengah, minta agar Pemkab Semarang tegas dalam melakukan penataan lingkungan. Ketua Komunitas Ambarawa, Y. Puguh Prasetyarso menyatakan masyarakat Ambarawa mendambakan kota bersejarah ini tertib, rapi dan bersih.

Selama ini Ambarawa terkesan kumuh karena kemacetan arus lalulintas dan tumpukan sampah. Seperti di tugu jam di Jl Brigjen Sudiarto, lingkungan Kupang Dalangan. Sebagai tugu selamat datang di Ambarawa namun sangat kumuh karena penuh sampah.

“Kami minta pemerintah segera melakukan pembenahan dan penataan Ambarawa. Kita memaksimalkan jalan lingkar dengan aturan larangan truk masuk kota Ambarawa,” ujar Puguh d Ambarawa, Minggu (5/4). Gerakan ini tidak hanya melalui poster di berbagai sudut Ambarawa.

Gerakan ini berlanjut di jejaring facebook hingga akhirnya mengumpulkan masyarakat yang peduli dengan Ambarawa dan melakukan gerakan pembongkaran TPS di tugu jam pada awal April 2015 lalu. Saat ini warga dilarang membuang sampah di lokasi tersebut karena sudah dipindahkan ke belakang Pasar Projo.

“Sebelum membongkar kami dialog dengan pemerintah, kemudian disetujui. Kami bersama sejumlah elemen masyarakat membongkar TPS. Agar tidak ada yang membuang sampah di situ lagi,” ujarnya. Pembongkaran TPS ini juga didukung warga sekitar.

Seperti diangkapkan Suswatiningsih (50) warga Kupang Dalangan, Ambarawa. Dia menyatakan TPS dekat Tugu Jam ini sudah sejak tahun 80-an. Sampah meluap hingga kejalanan karena kapasitas bak sampak dari dulu hingga sekarang masih sama tidak ada penambahan.

“Sebenarnya kalau dibongkar jalan raya akan terlihat bersih. Namun ternyata masih ada yang membuang sampah di TPS ini,” ujarnya. Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang, Sudjito mengatakan, tempat pembuangan sampah (TPS) di Gamblok (dulu TPS Pasar Suroboyo) mulai awal April 2015 ditutup,pembuangan sampah dipindahkan di TPS belakang Pasar Projo atau TPS Kranggan.

sumber: http://jatengpos.co/jawa-tengah/view/2015/04/06/-warga-nilai-ambarawa-darurat-sampah

“Pemindahan ini karena TPS dekat dengan pasar kuliner sudah tidak layak dan mengganggu estetika kota. Apalagi volumenya telah meningkat lebih dari 15 meter kubik perhari, maka dibutuhkan lokasi yang lebih luas dan tidak mengganggu estektika kota,” ungkapnya. (dni/sgt)